Jakarta – Won Korea Selatan pada Selasa, 3 Desember 2024 mengurangu koreksiĀ terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini terjadi setelah parlemen Korea Selatan dengan cepat mengeluarkan resolusi menuntut pencabutan darurat militer.
Mengutip CNBC, Rabu, 4 Desember 2024, pemungutan suara di parlemen dilakukan kurang dari tiga jam setelah Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer yang mendorong Won sentuh level terendah dalam dua tahun terhadap dolar AS.Dolar AS naik 1,2 persen terhadap won setelah diperdagangkan naik 2,7 persen pada hari sebelumnya.
Sementara itu, Exchange Trade Fund (ETF) atau dana yang diperdagangkan di bursa dan saham perusahaan-perusahaan Korea yang terdaftar di AS anjlok karena pengumuman darurat miliar. Kemudian bangkit kembali setelah parlemen negara tersebut memilih untuk mencabut darurat militer.
MSCI South Korea ETF terakhir terlihat diperdagangkan turun sebesar 2,7%, setelah turun sebanyak 6,5% di awal sesi. Sementara itu, saham Coupang dan Posco Holdings turun sekitar 4,4%, sementara KT Corp. dan KB Financial turun masing-masing 1% dan 2,4%.
Presiden Korea Selatan Yoon menuding anggota parlemen oposisi mengendalikan parlemen dan mendorong negara itu ke dalam krisis politik.
Saya menyatakan darurat militer untuk melindungi Republik Korea yang bebas dari ancaman pasukan komunis Korea Utara, untuk membasmi pasukan anti-negara pro-Korea Utara yang tercela yang menjarah kebebasan dan kebahagiaan rakyat kita, dan untuk melindungi tatanan konstitusional yang bebas, kata Yoon, menurut laporan Reuters seperti dikutip dari CNBC.
Langkah tersebut, yang belum pernah diberlakukan di negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia tersebut sejak 1980, dikritik tajam oleh anggota parlemen oposisi.Darurat militer mengacu pada penerapan sementara otoritas militer atas penduduk sipil, biasanya pada saat darurat.