Jakarta Para demonstran marah dan berkumpul di luar gedung parlemen Korea Selatan saat salju turun. Mereka menggigil dalam suhu yang membeku dan tidak percaya pada keputusan Presiden Yoon Suk Yeol untuk memberlakukan darurat militer Korea Selatan pertama di negara itu dalam lebih dari empat dekade pada Selasa 3 Desember 2024. Â
Dikutip dari Channel News Asia, Rabu (4/12/2024) hanya beberapa jam setelah memberlakukan darurat militer untuk meredam apa yang ia sebut sebagai kekuatan anti-negara, Yoon mengumumkan pencabutan aturan tersebut setelah parlemen memilih untuk menentang deklarasi yang mengejutkan itu. Keputusan mendadak ini memicu ratusan orang turun ke jalan. Â
Kenapa kami harus turun ke sini setelah kerja keras di tengah minggu? teriak seorang demonstran. Â
Ini karena darurat militer yang tidak masuk akal yang diumumkan oleh Yoon, yang sudah kehilangan akal! seru seorang demonstran lainnya, yang mendapat sorakan dari ratusan orang di sekitarnya. Â
Pengumuman Yoon mengingatkan kembali pada masa kelam pemerintahan militer di Korea Selatan empat dekade lalu, saat pelanggaran hak asasi manusia meluas. Â
Seruan seperti Tangkap Yoon dan Impeach Yoon menggema di udara malam, di depan barisan polisi yang tebal menjaga perimeter dan melarang jurnalis masuk ke jantung demokrasi yang diperjuangkan dengan susah payah di negara itu. Â
Para demonstran mengibarkan spanduk yang menyerukan pengunduran diri Yoon, sementara yang lain membawa bendera Korea Selatan. Â
Saat saya mendengar berita ini, saya pikir itu hoaks, kata demonstran dari Incheon Lee Jin-wha.
Saya tidak percaya darurat militer benar-benar diberlakukan. tambahnya
Ia mengatakan dirinya berada di sana untuk melindungi demokrasi kita, bukan hanya untuk kami, tetapi juga untuk anak-anak kita. Â