Jakarta – Kelompok anti-monarki mengklaim biaya sebenarnya yang harus ditanggung para pembayar pajak untuk mendanai Keluarga Kerajaan Inggris mencapai sekitar 510 juta poundsterling atau sekitar Rp 10,33 triliun (asumsi kurs poundsterling terhadap rupiah di kisaran 20.261)
Jumlah ini jauh lebih besar dari dana resmi sebesar 86 juta pound sterling atau sekitar Rp 1,7 triliun yang berasal dari ‘’Sovereign Grant’ atau dana hibah dari Pemerintah yang diberikan pada Kerajaan Inggris.
Kelompok bernama Republik tersebut menyebut jumlah yang lebih besar ini mencakup faktor-faktor lain seperti keamanan yang tidak dihitung dalam Sovereign Grant yang diperkirakan menghabiskan sekitar 150 juta poundsterling atau setara dengan Rp 3,03 triliun.
Bagaimana kita bisa bicara tentang memotong tunjangan bahan bakar untuk musim dingin sementara membuang-buang hampir 510 juta pound sterling untuk para bangsawan? kata Kepala Eksekutif Republik, Graham Smith seperti dikutip dari BBC, Rabu (25/9/2024).
Penjaga Dompet Rahasia atau Keeper of the Priviy Pursue yang mengurus keuangan Raja, Sir Michael Stevens pernah menyebut mereka bertekad untuk memberikan nilai terbaik bagi uang terkait keuangan kerajaan.
Biaya Riil Lebih Besar dari Angka Resmi
Menurut laporan dari Republik, dana publik yang dialokasikan untuk Keluarga Kerajaan melalui Sovereign Grant hanya mencakup sebagian kecil dari biaya nyata yang ditanggung para pembayar pajak.
Selain biaya seperti staf, perjalanan, dan perawatan bangunan kerajaan, jumlah terbesar yang diklaim oleh Republik adalah untuk biaya keamanan bagi para bangsawan.
Kelompok tersebut memperkirakan biaya keamanan sebesar 150 juta pound sterling berdasarkan laporan media, tetapi pemerintah tidak pernah memberikan angka resmi terkait hal ini. Selain itu, mereka juga menambahkan biaya seperti pendapatan yang hilang dari aset komersial.