Jakarta – Pemimpin bisnis di Eropa pada Selasa, 21 Januari 2025 memperingatkan kalau kawasan Eropa dapat tertinggal dari rekan-rekannya di Amerika Serikat (AS) dan Asia.
Hal itu dapat terjadi jika gagal berinovasi dan beradaptasi dengan dunia yang berubah cepat yang diperkirakan mengalami percepatan perubahan kebijakan global selama masa jabatan kedua Presiden AS Donald Trump.
“Eropa “selalu tertinggal” dari rekan-rekannya di Asia dan Amerika Serikat dalam hal inovasi,” ujar Chief Executive Zurich Insurance, Mario Greco kepada CNBC, dari World Economic Forum, dikutip Rabu (22/1/2025).
Di dunia yang bergerak sangat cepat, dengan banyak inovasi, ini adalah peringatan sekali lagi bagi Eropa. Dan saya berharap Eropa menanggapinya dengan serius,” ujar Greco.
Greco mengusulkan untuk mengambil semua perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan digital. Ia menilai, Eropa belum berinvestasi dalam hal itu, seperti yang telah dilakukan AS dan China.
Ini juga masih masalah betapa rumitnya berbisnis di Eropa. Inilah mengapa saya mengatakannya lagi, Eropa perlu bangun,” kata Greco.
Greco menambahkan, Eropa telah menjadi terlalu sibuk dengan regulasi dan menghambat kemajuan, terutama dalam teknologi baru yang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan.
Dan saat kita memasuki era Trump 2.0 dengan kebijakan “America First” yang berarti kawasan tersebut perlu lebih jauh mempertahankan kepentingan ekonominya,” kata dia,
Presiden AS Donald Trump menandatangani serangkaian perintah eksekutif pada hari pertamanya menjabat pada Senin, 20 Januari 2025. Hal ini termasuk menarik diri dari perjanjian iklim Paris dan mencabut target kendaraan listrik sebesar 50 persen, serta langkah-langkah untuk menindak imigrasi.
Di sisi global, selain menyatakan tarif sebesar 25 persen dapat dikenakan terhadap Meksiko dan Kanada paling cepat pada Februari, Trump juga mengirimkan sinyal peringatan kepada Uni Eropa perlu membeli lebih banyak barang AS, serta minyak dan gas atau akan menjadi target pengenaan tarif.