Jakarta – Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah pimpinan Donald Trump mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di sejumlah lembaga federal pada Kamis, 13 Februari 2025. Langkah itu akan berdampak kepada ribuan pegawai. Hal ini dilakukan setelah pemerintahan Trump akhiri tawaran pengunduran diri yang ditangguhkan kepada dua juta pegawai pemerintah federal.
Mengutip Yahoo, Jumat (14/2/2025), hal itu disampaikan sumber yang mengetahui masalah itu kepada ABC News.
PHK tersebut, bagian dari janji kampanye Donald Trump untuk memangkas anggaran pemerintah federal, awalnya berdampak pada pegawai masa percobaan, karyawan baru yang bergabung dengan tenaga kerja federal dalam satu hingga dua tahun terakhir. Ini tergantung pada lembaga dan memiliki perlindungan yang lebih sedikit.
Berdasarkan data terbaru yang tersedia, per Maret 2024, terdapat sekitar 150.000 pegawai federal, tidak termasuk pegawai Departemen Pertahanan dengan masa kerja satu tahun atau kurang.
Di antara lembaga yang mengalami PHK antara lain Departemen Pendidikan, Biro Perlindungan Konsumen, Kantor Manajemen Personalia, Badan Perlindungan Lingkungan, Administrasi Layanan Umum dan Bisnis Kecil.
Sumber juga menyebutkan, beberapa lembaga tambahan juga diarahkan untuk mulai PHK pegawai pada Kamis, 13 Februari 2025. Di beberapa lembaga, pekerja menerima pemberitahuan tertulis melalui email kalau pekerja itu telah diberhentikan.
Di the Office of Personnel Management (OPM), para pekerja bergabung dalam panggilan telepon dengan pesan yang direkam sebelumnya dari direktur pelaksana yang mengumumkan tentang pemberhentian mereka, menurut sumber. Sekitar 200 pekerja percobaan ikut dalam panggilan telepon itu.