Jakarta – Presiden terpilih Donald Trump telah berjanji untuk meningkatkan tarif secara besar-besaran di Amerika Serikat (AS).
Donald Trump mengusulkan tarif antara 60% hingga 100% untuk barang-barang asal China, serta pajak sebesar 10% hingga 20% untuk semua produk yang diimpor dari mitra dagang AS.
Para ekonom memperkirakan tarif sebesar ini akan meningkatkan harga yang harus dibayar konsumen AS, karena importir biasanya meneruskan sebagian besar biaya pajak tambahan tersebut kepada pembeli.
Tarif yang diusulkan Trump diperkirakan membebani rumah tangga rata-rata di AS sekitar USD 2.600 per tahun, menurut estimasi Peterson Institute for International Economics.
Dikutip melalui abcnews, Rabu (20/11/2024) Beberapa produk kemungkinan akan mengalami kenaikan harga yang jauh lebih signifikan dibandingkan produk lainnya dengan menyoroti barang-barang seperti elektronik dan mainan yang sangat bergantung pada impor.
Hal ini akan berdampak langsung pada dompet masyarakat,” kata Profesor Manajemen Operasi dan Rantai Pasok di North Carolina State University, Rob Handfield.
Sebagai tanggapan, tim transisi Trump membantah kekhawatiran tentang potensi kenaikan harga akibat usulan tarifnya.
Pada masa jabatan pertamanya, Presiden Trump memberlakukan tarif terhadap China yang menciptakan lapangan kerja, mendorong investasi, dan tidak menyebabkan inflasi, kata juru bicara tim transisi, Karoline Leavitt dalam pernyataannya.
Presiden Trump akan bekerja dengan cepat untuk memperbaiki dan memulihkan ekonomi yang mengutamakan pekerja Amerika dengan membawa kembali pekerjaan ke AS, menurunkan inflasi, meningkatkan upah riil, mengurangi pajak, memotong regulasi, dan membebaskan energi Amerika,” tambahnya.
Berikut ini informasi tentang produk mana yang paling terdampak oleh tarif Trump: