Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI BNI mencatat penyaluran kredit ke sektor UMKM mencapai Rp77,3 triliun sampai September 2024. Angka ini terdiri dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp36,6 triliun dan non-KUR sebesar Rp40,7 triliun.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI M Hanif Dhakiri menilai, kehadiran BNI sebagai Agent of Development telah memberikan dampak signifikan bagi perekonomian lokal, khususnya melalui peningkatan akses keuangan bagi masyarakat dan pelaku usaha kecil di berbagai daerah.
“BNI memberikan dukungan optimal kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program ini bertujuan memperkuat modal usaha, meningkatkan kapasitas produksi, serta memperluas jaringan pasar. Dengan dukungan ini, UMKM mampu tumbuh dan menghadapi tantangan ekonomi,” ujar Hanif di Jakarta.
Hanif menilai peran BNI dalam memperkuat perekonomian daerah sangat penting, mengingat bank tersebut tidak hanya melayani kebutuhan korporasi, tetapi juga turut mendukung pengembangan UMKM.
Di Jawa Tengah, BNI memprioritaskan pemberdayaan sektor unggulan seperti perdagangan dan pengolahan yang dikenal padat karya.
Langkah ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.
“BNI menyediakan layanan perbankan yang komprehensif, mulai dari digitalisasi layanan, pembiayaan UMKM, peningkatan ekspor, promosi pariwisata, hingga penyaluran program bantuan pemerintah,” tambah Hanif.