Jakarta Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pengembangan digitalisasi melalui E-katalog diyakini akan mengurangi jumlah pejabat-pejabat toksik pada masa pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Luhut menegaskan, digitalisasi melalui E-katalog akan mengurangi pejabat-pejabat nakal yang selalu minta proyek sana sini. Karena melalui sistem ini semuanya menjadi disiplin.
Jadi, jangan pejabat-pejabat negara, saya selalu katakan toksik, masih minta sini, minta sana itu tidak boleh. Itu harus kita bersihkan ya. Nah dampak daripada digitalisasi tadi seperti E-Katalog, saya pikir tidak ada lagi orang ketemu in person. Jadi semua deal dengan mesin. Akibatnya memaksa orang untuk disiplin, maksa orang untuk tidak bisa macam-macam, kata Luhut dalam diskusi CEO Forum \’Melaju Menuju Indonesia Emas,\’ Jumat (11/10/2024).
Adapun E-katalog sendiri telah dikembangkan sejak masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Luhut pun berharap ke depannya sistem tersebut bisa terus dikembangkan lebih baik lagi. Lantaran, digitalisasi adalah salah satu kunci untuk mendongkrak pertumbuhan perekonomian.
Digitalisasi menurut saya satu kata kunci yang harus kita eksekusi benar-benar. Saya ingat E-Katalog kita mulai dulu cuma 50 ribu item. Minggu lalu sudah 9,6 juta item, artinya government procurement itu yang jumlahnya 306 ribu triliun, itu sekarang sudah register barangnya dari situ, ujarnya.
Lebih lanjut, pengembangan digitalisasi melalui E-Katalog juga memberikan dampak positif lainnya, salah satunya mengurangi kasus-kasus korupsi.
Ini membuat nanti efisiensi, membuat nanti ngurangin korupsi, membangun industri baru, dan membuat TKDN juga lapangan kerja. Ini sangat banyak sekali dampaknya yang masih perlu dipercepat semua prosesnya ini, pungkas Luhut.