Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengungkapkan bahwa e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (LKPP) versi A6 akan dirilis bulan depan.
Menko Marves menyebut, dalam e-katalog terbaru tersebut akan ada 9,6 juta item yang dapat dibeli oleh proyek-proyek pemerintah.
“Hari ini saya ingin lapor, 9,6 juta lebih item sudah ada di e-katalog dan nanti bulan depan kita akan launching versi A6 dari e-katalog, di mana 85 persen dari belanja pemerintah ini sampai 90 persen sudah ada di e-katalog,” ungkap Luhut dalam kegiatan peluncuran buku Anti Mainstream Bureaucracy di Bidakara Hotel Jakarta, Kamis (10/10/2024).
Dengan semakin bertambahnya item di e-katalog, Pemerintah kini dapat melihat dan membuat aturan mengenai industri apa saja yang bisa mendukung item lokal pada e-katalog.
“Lebih dari itu, dengan ini sekarang kita bisa membuat industry policy, industri apa saja yang kita butuhkan untuk mendukung tadi lokal konten tadi,” jelas Luhut.
Selain itu, hadirnya item dalam e-katalog juga dapat menciptakan lapangan kerja dan industri baru.
“Dan itu akan menciptakan lapangan pekerja, menciptakan industri-industri baru, kita kaitkan pada hilirisasi yaitu dari nickel oriented itu sampai kepada apa namanya itu, iron steel tadi,” Luhut melanjutkan.
Luhut kemudian melihat ke belakang di masa awal terbentuknya e-katalog. Saat itu, hanya ada 50 ribu item di e-katalog.
“Kami mulai e-katalog itu 50 ribu item. Saya ulangi 50 ribu item. Dan saya lapor Pak Presiden, Pak kalau ini jadi, maka belanja pemerintah yang 3.600 triliun lebih kurang itu, kita akan masukkan ke dalam, itu pasti akan mengurangi korupsi dan pasti akan membuat efisiensi lebih tinggi. Termasuk nanti sayembara untuk batu bara dan seterusnya,” imbuhnya.