Jakarta Ekonom Senior sekaligus Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal Hastiadi mengungkapkan bahwa ia berharap perselisihan yang terjadi di dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
“Mereka (Kadin) industri yang sangat penting perannya buat perekonomian nasional. Oleh karena itu, saya rasa perlu ada penyelesaian secara kekeluargaan,” ujar Fithra kepada media di Sarinah Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Apabila perselisihan dalam Kadin berlarut- larut tidak selesai, Fithra menyebut, hal itu akan berisiko bagi iklim investasi dan usaha di dalam negeri.
“Misal (masalah Kadin) berlarut-larut, tentu mereka (investor) juga akan berpikir untuk masuk ke Indonesia. Hal itu saya rasa akan sangat bisa mengganggu ke industri kita,” ucapnya.
Fithra pun menyoroti jaringan bisnis Kadin yang sangat luas di mancanegara, terutama di negara-negara bedar, seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, hingga kawasan Eropa.
“Saya juga mengimbau para elit-elit, terutama pengusaha-pengusaha untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan. Jadi legal, formal, segala macam itu diatur saja internal,” katanya.
Kisruh Kadin Indonesia Bisa Ganggu Ikim Investasi RI
Sebelumnya, konflik internal yang terjadi di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pasca Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) menimbulkan dampak negatif terhadap organisasi yang mewakili para pengusaha di Indonesia.
Salah satu dampaknya adalah penurunan tingkat kepercayaan terhadap Kadin, baik dari kalangan pengusaha maupun investor.
Munaslub yang diselenggarakan pada 14 September 2024 tersebut menetapkan Anindya Bakrie, pewaris Bakrie Group, sebagai Ketua Umum baru Kadin, menggantikan Arsjad Rasjid yang sebelumnya terpilih untuk periode 2021-2026.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri Investasi, Rosan Roeslani, yang memiliki kaitan dengan Bakrie Group. Namun, penunjukan Anindya ini memicu kontroversi dan klaim sah kepemimpinan yang menjadi sumber konflik internal.
Pengamat ekonomi Bhima Yudhistira memperingatkan bahwa ketidakpastian di tubuh Kadin Indonesia dapat berdampak buruk, terutama bagi investor yang membutuhkan kejelasan mitra bisnis di Indonesia.
Investor bisa bingung dengan situasi ini, kata Bhima kepada wartawan, Kamis (19/9/2024).