Jakarta – Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) merilis data mengenai perkembangan ekonomi AS. Ekonomi negara adi kuasa ini mengalami pertumbuhan sebesar 2,8% di Kuartal III 2024. Angka ini sedikit melambat dari 3% yang dicetak pada kuartal sebelumnya.
Angka yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS ini menunjukkan ekonomi negara itu berada di jalur yang tepat untuk salah satu kinerja terkuat dari semua negara ekonomi utama tahun ini.
Belanja konsumen AS merupakan pendorong kinerja ekonomi terbesar, meningkat dari awal tahun.
Laporan tersebut tiba beberapa hari sebelum pemungutan suara ditutup dalam pemilihan presiden AS yang sengit, di mana survei secara konsisten menunjukkan ekonomi menjadi perhatian utama warga Amerika.
Namun, tidak diketahui secara jelas apakah angka-angka terbaru akan banyak membantu meredakan kekhawatiran masyarakat.
Sentimen ekonomi, yang tiba-tiba suram selama pandemi, tetap suram, karena lonjakan inflasi sekitar 21% selama empat tahun terakhir membayangi berita ekonomi lainnya.
Bulan ini, 62% warga Amerika memandang kondisi ekonomi negara mereka and secara keseluruhan masih buruk, menurut jajak pendapat oleh Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research.
Optimisme Partai Republik
Samuel Tombs, kepala ekonom AS di Pantheon Macroeconomics, mengatakan ia berpikir peningkatan sentimen kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya optimisme di kalangan Partai Republik, karena mereka semakin yakin bahwa Trump dapat memenangkan pemilihan.
Namun Dana Peterson, kepala ekonom untuk The Conference Board, mengatakan ia berpikir hal itu mencerminkan semakin sadarnya realitas ekonomi.
Data adalah data. Yang kami lihat adalah PDB kuartal ketiga kuat, pasar kerja sehat, dan inflasi melambat, katanya.
Setelah beberapa tahun bergejolak, konsumen mengatakan kami pikir inflasi tidak sekuat sebelumnya, kami tidak berada di tempat kami sebelumnya… dan kami tidak terlalu khawatir,” bebernya.