Jakarta Dana Moneter Internasional (IMF) mengungkapkan bahwa Asia Tenggara (ASEAN) kini menjadi pemenang ekonomi dari meningkatnya ketegangan geopolitik antara Tiongkok dan Amerika Serikat, meskipun adanya risiko dari fragmentasi.
Melansir CNBC International, Selasa (5/11/2024) IMF dalam laporan Prospek Ekonomi Asia-Pasifik menilai kawasan tersebut telah lama diuntungkan oleh globalisasi selama beberapa dekade, membangun hubungan dagang yang kuat dengan Tiongkok dan Amerika Serikat, dua negara ekonomi terbesar di dunia.
Meskipun ketegangan AS-Tiongkok telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir, menurut IMF, negara ASEAN telah beradaptasi dan terus berintegrasi dengan ekonomi global.
Meskipun ada ketegangan geopolitik, ASEAN terus memperkuat hubungan perdagangan dan investasi dengan Tiongkok dan AS, kata laporan itu.
Data dari IMF menunjukkan bahwa sejak tahun 2018, ekonomi ASEAN telah meningkatkan pangsa pasar mereka atas impor Tiongkok dan AS, dengan negara-negara adikuasa tersebut menyerap bagian yang lebih besar dari nilai tambah kawasan tersebut.
Investasi langsung asing dari kedua negara juga meningkat di ASEAN.
Kawasan ini bahkan mampu memanfaatkan peluang pengalihan perdagangan yang disebabkan oleh ketegangan perdagangan AS-Tiongkok, tambah IMF dalam laporannya.
Analisis empiris IMF juga menunjukkan bahwa beberapa negara ASEAN telah melihat ekspor produk yang menjadi sasaran tarif Tiongkok atau AS tumbuh lebih cepat daripada ekspor lainnya.
Ditambahkannya, bahwa ASEAN telah melihat peningkatan ekspor barang-barang yang dikenakan tarif ini ke negara-negara di luar Tiongkok dan AS, yang menunjukkan bahwa ASEAN tidak hanya diuntungkan dari pengalihan perdagangan tetapi juga mewujudkan skala ekonomi.
Perdagangan antara anggota serikat politik dan ekonomi juga meningkat, menurut laporan tersebut.