Jakarta Perekonomian negara tetangga Indonesia di Asia Tenggara (ASEAN), Singapura tumbuh sebesar 2,9% pada periode April-Juni atau kuartal kedua 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini sesuai dengan perkiraan resmi dan di atas ekspektasi pasar, menurut data pemerintah negara itu yang dirilis pada hari Selasa 13 Agustus 2024.
Pertumbuhan ekonomi Singapura yang sebesar 2,9% ini di bawah pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk periode yang sama yang berada di atas 5%.Â
Mengutip US News, Rabu (14/8/2024) Kementerian Perdagangan Singapura mengatakan telah menyesuaikan kisaran perkiraan pertumbuhan PDB untuk tahun 2024 menjadi 2,0% hingga 3,0%, dari sebelumnya 1,0% hingga 3,0%.
Pada kuartal kedua 2024 dengan penyesuaian musiman, PDB Singapura meningkat 0,4% pada periode April hingga Juni, juga sesuai dengan perkiraan sebelumnya.
Secara seimbang, prospek permintaan eksternal Singapura diperkirakan akan kuat hingga sisa tahun ini, ungkap Kementerian Perdagangan Singapura.
Namun pihaknya juga melihat masih ada risiko-risiko penurunan akibat semakin intensifnya konflik geopolitik dan perdagangan atau jika kondisi keuangan global masih belum stabil.
Dengan latar belakang ini, sektor manufaktur Singapura diperkirakan akan mengalami pemulihan bertahap pada paruh kedua tahun ini, kata kementerian tersebut.
Bulan lalu, Otoritas Moneter Singapura (MAS) atau dikenal sebagai bank sentral negara itu memperkirakan perekonomian akan menguat selama sisa tahun 2024, dengan pertumbuhan mendekati tingkat potensinya antara 2% sampai 3%.
Sepanjang tahun 2023, PDB Singapura tumbuh sebesar 1,1%, lebih lambat dibandingkan 3,8% pada tahun 2022.
MAS menahan kebijakan moneter tidak berubah pada bulan lalu dalam tinjauan ketiganya tahun ini karena tekanan inflasi di Singapura terus melambat dan prospek pertumbuhan membaik.