Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat secara kumulatif ekspor Indonesia sepanjang Januari-Agustus 2024 mencapai USD170,89 miliar atau turun 0,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan ini didorong penurunan ekspor non migas, kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini dalm rilis BPS Ekspor-Impor periode Agustus, Selasa (17/9/2024).
Pudji merinci, ekspor nonmigas mencapai USD160,36 miliar atau turun 0,46 persen, sedangkan ekspor migas mencapai USD10,53 miliar atau naik 1,36 persen.
Berdasarkan sektor, penurunan nilai ekspor non migas sepanjang periode tersebut disumbang oleh sektor pertambangan lainnya sebesar -2,16 persen.
Kemudian, jika dilihat menurut negara dan tujuan ekspor, tujuan ekspor nonmigas ke Tiongkok tercatat USD37,19 miliar atau turun sebesar 7,52 persen dibandingkan Januari-Agustus 2023.
Namun, ekspor nonmigas ke Amerika Serikat, India, dan Uni Eropa justru mengalami peningkatan. Sementara ke kawasan ASEAN mengalami penurunan.
Ekspor non migas ke Amerika Serikat pada Januari-Agustus 2024 mencapai USD16,95 miliar sedangkan periode yang sama tahun lalu hanya USD15,57 miliar.
Selanjutnya, ekspor nonmigas ke India mencapai USD13,92 miliar pada Januari-Agustus 2024, periode yang sama tahun lalu hanya USD13,07 miliar.
Lalu, ekspor nonmigas ke Uni Eropa juga naik dari sebelumya USD11,29 miliar menjadi USD11,33 miliar pada Januari-Agustus 2024. Untuk kawasan ASEAN, ekspor non migasnya turun menjadi USD28,84 miliar pada Januari-Agustus 2024 dibanding periode yang sama tahun lalu yang tembus USD30,27 miliar.