Jakarta – Orang terkaya di dunia, Elon Musk mengungkapkan mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnisnya, menyusul penurunan drastis pada saham Tesla.
Saham Tesla telah jatuh setiap minggu sejak Musk menjabat kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) di bawah Presiden AS Donald Trump, dalam upaya untuk mengurangi pengeluaran pemerintah federal AS dan jumlah pegawai.
Mengutip CNBC International, Selasa (11/3/2025) Musk juga berharap untuk tetap berada di pemerintahan Trump selama satu tahun lagi. Tesla sejauh ini telah kehilangan lebih dari 50% kapitalisasi pasarnya, yang setara dengan hampir USD 800 miliar.
Ini akan baik-baik saja dalam jangka panjang, tulis Musk di platform media sosial X.
Elon Musk mencatat, saat ini ada lebih dari 100 orang di tim DOGE, yang ditempatkan di hampir setiap lembaga pemerintah.
Ia mengatakan, jumlah tersebut mungkin meningkat menjadi 200. Kecuali kita dihentikan, kita akan memperoleh penghematan sebesar USD 1 triliun, beber Musk.
Selain Tesla dan X, bisnis Musk lainnya termasuk perusahaan eksplorasi ruang angkasa SpaceX dan perusahaan neuroteknologi Neuralink.
Dalam sebuah wawancara, jurnalis Fox Business Larry Kudlow mengatakan bahwa sebagai pimpinan DOGE, Anda melepaskan hal-hal lain.
Bagaimana Anda menjalankan bisnis Anda yang lain? tanya Kudlow.
Musk menjawab, Dengan susah payah.
Estimasi penghematan Musk telah dipertanyakan, dan DOGE telah menghapus beberapa penghematan terbesar yang tercantum di situs webnya.
Sejak DOGE memulai upayanya, lapangan kerja pemerintah federal turun sebanyak 10.000 pekerjaan pada bulan Februari, menurut data yang dirilis hari Jumat oleh Biro Statistik Tenaga Kerja.