Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan persaingan antara perusahaan pelat merah dan swasta terjadi secara sehat. Ini terlihat di sektor pemurnian sebagai upaya hilirisasi bahan tambang.
Diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, Erick mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan tiga smelter. Pertama, smelter tembaga milik PT Amman Mineral International Tbk di Sumbawa.Â
Kedua, smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. Ketiga, smelter bauksit milik PT Borneo Alumina Indonesia yang dibentuk Antam dan Inalum.
Dan tentu hari ini, ini BUMN semua kebetulan, ini antara Inalum dan Antam, kata Erick dalam peresmian Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR), di Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (24/9/2024).
Menurut dia, 2 smelter yang dibangun oleh grup Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID dan 1 milik swasta itu membuktikan pasar persaingan yang sehat. Tujuannya, memastikan hilirisasi mineral tambang terjadi.
Jadi memang market-nya terbuka pak, antara BUMN-swasta bersaing bebas tetapi yang penting bagaimana memastikan hiliriasi ini terjad di Indonesia, ujarnya.
Dia mengisahkan, pembangunan SGAR Fase 1 sempat tertunda. Namun, berkat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, proyeknya bisa kembali berjalan. Termasuk dukungan dari pemerintah daerah.
Kita tahu pak, bahwa smelter ini sempat tertunda, terima kasih pak Menteri Investasi (Bahlil Lahadalia) saat itu, dan pak Tarmizi waktu itu sebagai gubernur yang memang ada keterlambatan, ujar dia.Â
Inilah tadi disampaikan oleh pak Dirut (MIND ID) bagaimana peran pemerintah bisa mendorong korporasi ini bisa dapat kemudahan segala hal sehingga bisa menjaga nantinya target-target yang sesuai untuk pertumbuhan itu, ia menambahkan.