Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka kemungkinan Holding BUMN Industri Pertambangan bisa melantai di bursa saham atau Initial Public Offering (IPO). Menurutnya potensi itu terbuka mengingat kinerja perusahaan yang positif.
Dua perusahaan yang didukung untuk IPO diantaranya PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID dan PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum. Menurutnya, BUMN sektor pertambangan ini juga sudah mulai konsolidasi.
Saya mendukung (ada IPO) karena Mind ID ini kan dengan seluruh anak perusahaannya sudah mulai konsolidasi, kata Erick usai acara MINDialogue, di Energy Building, Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Dia juga melihat kinerja perusahaanya semakin baik. Ini terbukti dari peningkatan kesehatan perusahaan, pendapatannya, hingga keuntungan yang dicatatkan grup MIND ID.
Pada sisi setorar dividen ke negara juga ikut meningkat. Pada 2024, MIND ID bisa menyetor sekitar Rp 7,4 triliun, angka ini diprediksi meningkat hingga Rp 11 triliun di tahun ini.
Kita bisa lihat dividennya sendiri rencananya kemarin sudah masuk di tahun 2023 ke 2024 itu Rp 7,4 (triliun) kalau nggak salah. Tahun depan (2025) itu kalau enggak salah bisa di sebelasan (triliun) nanti. Ini konsolidasi ya, ujarnya.
Menurut Erick, konsolidasi membuat perusahaan menjadi semakin baik dan berkelas dunia. Menyusul PT Vale Indonesia Tbk dan PT Freeport Indonesia yang sudah lebih dulu diakui kinerjanya.
Jadi saya rasa kan dengan tentu konsolidasi daripada Mind ID dengan seluruh ini menjadi perusahaan yang sangat baik. Dan kita akan dorong jadi world class company segala karena partner-partner sudah world class. Ada Vale, ada Freeport, tuturnya.
Soal rencana dan peluang IPO tahun ini, Erick menyerahkan hal tersebut ke manajemen MIND ID. Bisa saja nanti tergantung manajemen sendiri kapan kesiapannya, pungkas dia.