Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, meninjau Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta yang sedang dalam proses perbaikan. Terminal ini akan difungsikan khusus untuk penerbangan haji dan umrah, dengan tujuan meningkatkan kenyamanan dan pelayanan bagi jamaah yang akan melakukan ibadah ke Tanah Suci.
Erick Thohir menekankan pentingnya perbaikan dalam sistem umrah dan haji, terutama dengan meningkatkan transparansi, akuntabilitas, serta kenyamanan bagi seluruh jamaah.
Dalam kunjungannya, ia juga menyinggung mengenai sikap saling menghormati antara sesama bangsa, yang menurutnya harus menjadi pelajaran berharga dalam meningkatkan kualitas pelayanan.
Presiden Pak Prabowo sudah beberapa kali bicara, sistem umroh haji pun harus diperbaikin. Harus transparan, accountable, nyaman, dan penting sekali yang tadi saya sampaikan, menghormati bangsa kita sendiri itu sebuah pelajaran yang harus kita bina juga. Jangan hanya menghormati bangsa luar, kata Erick Thohir di Cengkareng, Jakarta, Rabu (1/1/2025).
Erick menjelaskan, proses perbaikan tidak hanya menyentuh sisi fisik terminal, tetapi juga ekosistem yang ada di dalamnya. Salah satu yang diutamakan adalah perbaikan fasilitas seperti masjid, tempat manasik, lounge, serta pelayanan untuk jamaah, tanpa memandang kelas.
Ia menegaskan bahwa pelayanan yang baik harus diterima oleh seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya mereka yang memiliki status sosial tinggi, tetapi juga untuk jamaah dengan kelas penengah hingga bawah.
Secara ekosistemnya belum kita rapikan. Nah kita mulai dari airportnya dulu nih, karena nanti kan kita harus bekerjasama dengan Menteri Agama, Menteri Haji, dan umroh yang memang nanti baru bisa berjalan 2026, tapi kita coba ekosistemnya kita rapikan dulu, ujarnya.
Dalam hal jumlah jamaah, Erick Thohir mengungkapkan bahwa target haji tahun mendatang bisa mencapai 241 ribu, dengan lebih dari 1,3 juta jamaah umrah setiap tahunnya. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya perbaikan ekosistem pelayanan agar setiap jamaah dapat merasakan kenyamanan yang setara.
Nah, inilah kenapa kita tata ulang, bagaimana ada masjid yang baik, ada tempat manasik, lalu ada lounge yang baik, nanti juga yang untuk regular juga saya tadi sudah minta di rapikan, jangan hanya yang VIP, jangan yang hanya tentu kelas penengah, tetapi yang kelas-kelas lainnya harus sama prioritas pelayanan, pungkasnya.