Jakarta Uni Eropa telah memutuskan untuk menaikkan tarif impor kendaraan listrik (EV) dari China hingga 45,3%.
Mengutip CNBC International, Rabu (30/10/2024)Â Komisi Eropa akan menetapkan tarif tambahan mulai dari 7,8% untuk Tesla hingga 35,3% untuk SAIC China, di atas bea masuk impor mobil standar UE sebesar 10%.
Seorang pejabat senior UE mengatakan tarif tambahan impor EV China telah disetujui secara resmi pada hari Selasa (29/10). Tarif baru tersebut akan dipublikasikan di Jurnal Resmi UE pada hari itu atau pada hari Rabu. Tarif tersebut akan berlaku pada hari berikutnya.
Komisi Eropa, yang mengawasi kebijakan perdagangan di kawasan tersebut, mengatakan tarif diperlukan untuk meredam yang dinilai sebagai subsidi yang tidak adil termasuk pembiayaan dan hibah preferensial serta tanah, baterai, dan bahan mentah dengan harga di bawah harga pasar.
Dikatakan bahwa kapasitas produksi cadangan China sebesar tiga juta EV per tahun, dua kali lipat dari ukuran pasar UE. Mengingat tarif impor 100% yang diberlakukan di Amerika Serikat dan Kanada, outlet yang paling jelas untuk kendaraan listrik tersebut adalah Eropa.
Sementara itu, China dalam responnya menyebut tarif impor yang diberlakukan Eropa merupakan tindakan proteksionis dan merusak hubungan UE-China serta rantai pasokan otomotif.
China juga telah meluncurkan penyelidikannya tahun ini terhadap impor produk brendi, susu, dan daging babi dari Eropa sebagai balasan atas tarif impor EV yang ketat.
Beijing juga telah menantang tindakan sementara Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia.