Jakarta Forum Bisnis Indonesia–Brasil (FBIB) sukses menghasilkan lima Nota Kesepahaman (MoU) antara perusahaan Indonesia dan Brasil dengan nilai total investasi mencapai USD 2,65 miliar.
Penandatanganan MoU ini dilakukan di sela KTT G20 yang berlangsung di Istana Copacabana, Rio de Janeiro, pada Minggu (17/11) waktu setempat.
Turut hadir dalam acara tersebut Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Utusan Khusus Presiden/Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia, Hashim S. Djojohadikusumo, dan Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie.
Komitmen untuk Pembangunan Berkelanjutan
Presiden Prabowo menekankan pentingnya kemitraan strategis antara Indonesia dan Brasil, terutama dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Indonesia dan Brasil memiliki sumber daya alam melimpah dan biodiversitas yang kaya, memberikan peluang besar untuk bekerja sama di sektor energi terbarukan, agrikultur berkelanjutan, dan pengurangan emisi karbon. Kolaborasi ini bukan hanya soal perdagangan, tetapi juga berkontribusi pada agenda pembangunan global,” ujar Presiden Prabowo, ditulis Jumat (22/11/2024).
MoU yang ditandatangani mencakup berbagai sektor strategis seperti energi terbarukan, agrikultur, teknologi, dan perdagangan, mencerminkan komitmen kedua negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.
Kolaborasi Strategis dan Potensi BRICS
Hashim S. Djojohadikusumo menyoroti pentingnya kerja sama bilateral ini. “Indonesia terbuka untuk bisnis, dan hari ini kita memulai babak baru dalam kolaborasi strategis Indonesia-Brasil,” ungkapnya.
Hashim juga menyebut Indonesia akan segera bergabung dengan BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan), memperkuat posisi global dalam mendukung kemitraan selatan-selatan.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menambahkan, kerja sama ini membuktikan komitmen Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam transformasi global, terutama di sektor biofuel dan agribisnis.