Jakarta Meskipun ada kekhawatiran atas daya beli yang lemah di antara kelas menengah, Indonesia yang kaya sumber daya alam menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, naik dari perkiraan 5,1% yang diharapkan tahun ini, di bawah presiden barunya, Prabowo Subianto, yang menjabat pada bulan Oktober.
Indeks saham acuan Indonesia mencatat kenaikan sebesar 3% baru-baru ini, mendorong kenaikan kekayaan kolektif orang terkaya di negara iru menjadi USD 263 miliar (Rp.4,2 kuadriliun) dari USD 252 miliar (Rp.4 kuadriliun) tahun lalu.
Mengutip Forbes, Jumat (13/12/2024) 31 orang yang masuk dalam daftar miliarder melihat kekayaan mereka meningkat tahun ini, termasuk Hartono bersaudara R. Budi dan Michael Hartono, di peringkat teratas, posisi yang telah mereka pegang selama lebih dari satu dekade.
Kekayaan Hartono bersaudara naik sebesar USD 2,3 miliar menjadi USD 50,3 miliar (Rp.805 triliun) sebagian berkat kenaikan saham Bank Central Asia (BCA), yang membukukan pertumbuhan pinjaman yang luar biasa selama periode Januari hingga September 2024.
Taipan petrokimia dan energi Prajogo Pangestu bertahan di posisi kedua daftar orang terkaya di Indonesia, meskipun kekayaannya turun 25% menjadi USD 32,5 miliar (Rp.520,3. triliun).
Penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh penyesuaian valuasi perusahaan energi panas bumi miliknya, Barito Renewables Energy, yang terdampak oleh volatilitas saham.
Taipan batu bara Low Tuck Kwong sekali lagi menjadi orang terkaya ketiga di Indonssia meskipun kekayaan bersihnya hampir stagnan di angka USD 27 miliar (Rp.432,4 triliun).
Pendapatan Bayan Resources miliknya, produsen batu bara terbesar keempat di negara itu berdasarkan volume penjualan, turun 10% menjadi USD 2,5 miliar (Rp.40 triliun) dalam sembilan bulan hingga September, di tengah harga batu bara yang lebih rendah.