Jakarta – Pulau Jawa menjadi salah satu kontributor terbesar dalam PDB Nasional dengan share mencapai lebih dari 50%. Angka tersebut sekaligus memperlihatkan Pulau Jawa sebagai salah satu mesin utama pertumbuhan ekonomi secara spasial, yang mana laju ekonomi di Pantai Utara Jawa (pantura Jawa) turut berkontribusi di dalamnya.
Untuk menjaga dan meningkatkan kontribusi tersebut, Pemerintah telah bergerak cepat mengatasi berbagai tantangan yang ada di Pantai Utara Jawa yang berisiko menghambat pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Pemerintah telah bekerja sama dengan Korea Selatan dan Belanda yang merupakan negara dengan praktik terbaik dalam mengatasi tantangan-tantangan yang serupa di Pantai Utara Jawa.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menuturkan, Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk melindungi dan mengelola keberlanjutan Pantura Jawa. Hal ini seiring risiko bencana lingkungan.
“Mengingat tingginya risiko bencana lingkungan, kami menggagas kerja sama trilateral dengan Pemerintah Korea Selatan dan Belanda untuk menyusun strategi perlindungan dan pembangunan berkelanjutan Pantura Jawa melalui kajian awal yang telah selesai,” ujar dia dalam pertemuan dengan Kedutaan Besar Korea Selatan di Jakarta, Kamis, 26 September 2024, seperti dikutip dari keterangan resmi, Minggu (29/9/2024).
Kajian tersebut merupakan awal dari langkah besar untuk melindungi Pantai Utara Jawa dari berbagai ancaman lingkungan dan krisis sumber daya air. Selanjutnya kerja sama trilateral tersebut akan terus dilanjutkan dengan mengembangkan studi lanjutan dan rencana aksi untuk memastikan implementasi yang sukses dan berdampak positif bagi lingkungan serta perekonomian nasional.