Jakarta PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk bakal menurunkan harga tiket pesawat sebesar 10 persen pada periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Namun, maskapai pelat merah itu masih menunggu aturan resmi.
Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani mengatakan upaya penurunam harga tiket pesawat sudah dibahas matang oleh pemerintah. Sebagai BUMN, dia siap menjalankan perintah tersebut setelah ada regulasi resmi.
“Garuda Indonesia menyambut baik soliditas yang terjalin antar seluruh stakeholder guna menurunkan harga tiket pesawat pada periode libur akhir tahun. Kami akan segera mengimplementasikan kebijakan ini, setelah diterbitkannya seluruh regulasi yang mengatur ketentuan penurunan harga tiket oleh pemangku kepentingan terkait, kata Wamildan dalam keterangannya, Kamis (28/11/2024).
Rencana penurunan harga tiket yang telah disampaikan Kementerian Perhubungan RI. Targetnya, harga tiket pesawat akan mencapai 10 persen yang dipengaruhi perubahan komponen pembentuk harga.
Komponen itu diantaranya adalah kompensasi atas bahan bakar (fuel surcharge), layanan bandara PJP2U dan PJP4U. Ditambah lahi dengan penyesuaian harga avtur di sejumlah bandara.
“Penurunan harga tiket ini juga telah memperhitungkan secara seksama dengan memperhatikan proyeksi pertumbuhan penumpang pada libur akhir tahun. Dengan demikian, diberlakukannya penurunan harga tiket ini, kami optimis volume penumpang akan tumbuh positif yang tentunya akan berdampak langsung terhadap kinerja pendapatan Garuda Indonesia, ungkap Wamildan.
“Rencana implementasi penerapan kebijakan penurunan harga tiket pesawat yang sebelumnya telah dikaji secara menyeluruh oleh Pemerintah RI, dalam hal ini Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat diharapkan menjadi langkah konkret yang berdampak positif bagi langkah peningkatan mobilitas masyarakat utamanya di momen peak season liburan akhir tahun nanti, jelas Wamildan.