Jakarta Gaya hidup minimalis telah menjadi topik yang populer dalam beberapa tahun terakhir. Ada yang melihatnya sebagai tren modern dan menarik perhatian generasi muda. Sementara yang lain menganggapnya sebagai solusi praktis untuk menghadapi tantangan finansial dan kehidupan yang semakin kompleks.
Secara garis besar, minimalisme adalah filosofi hidup yang menekankan pada kesederhanaan, dengan fokus hanya pada hal-hal yang benar-benar penting. Hal ini termasuk mengurangi barang-barang material, membatasi konsumsi, dan menciptakan ruang untuk kebahagiaan serta makna yang lebih dalam.
Melansir berbagai sumber, gaya hidup minimalis dipopulerkan oleh gerakan seperti The Minimalists dan Marie Kondo dengan prinsip “sparking joy”. Dalam konteks modern, minimalisme dianggap sebagai bentuk perlawanan terhadap konsumerisme yang berlebihan. Banyak yang terinspirasi untuk menyederhanakan hidup mereka setelah merasa lelah dengan tekanan sosial untuk terus membeli dan memiliki lebih banyak.
Minimalisme sebagai Solusi Finansial
Gaya hidup minimalis dapat membantu seseorang dalam mencapai kebebasan finansial karena dengan bergaya hidup minimalis maka kita tidak mengeluarkan banyak biaya untuk gaya hidup (konsumtif), kata Perencana Keuangan, Andy Nugroho kepada Jumat (13/12/2024).
Bagi sebagian orang, minimalisme adalah strategi untuk mengelola keuangan dengan lebih baik. Dengan membeli lebih sedikit barang, mereka dapat mengurangi pengeluaran, melunasi utang, dan menabung lebih banyak. Ini menjadi relevan terutama bagi generasi milenial dan Gen Z yang menghadapi tekanan ekonomi seperti biaya hidup tinggi, utang pendidikan, dan sulitnya memiliki rumah.
Karena pengeluarannya yang rendah ini tadi, maka uang yang dimiliki dapat dialokasikan lebih banyak untuk ditabung dan diinvestasikan, sehingga bisa menghasilkan pasif income yang dapat membuat kita mencapai kebebasan finansial, jelas Andy.