Jakarta – Menteri Investasi/kepala BKPM Rosan P. Roeslani, mengatakan rakornas ini mengusung tema “Akselerasi Hilirisasi dan Investasi Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas” yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk memajukan sektor hilirisasi dan industrialisasi guna meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri.
Dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema ini sejalan dengan empat agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto, yakni Ketahanan pangan (food security), Ketahanan energi (energy security), Penyediaan makanan bergizi gratis, dan Hilirisasi.
Sebagai bagian dari pencapaian agenda tersebut, Rosan juga mengungkapkan Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang solid, diperkirakan mencapai sekitar 5% pada akhir 2024, dan diprediksi terus tumbuh 5,1% hingga 5,2% pada 2025.
“World Bank dalam laporannya East Asia and the Pacific Economic Update yang dirilis pada 8 Oktober 2024, memperkirakan bahwa kita bisa bertumbuh dengan baik sampai dengan tahun-tahun ke depannya,” kata Rosan dalam Rakornas Investasi, di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Sebagai bagian dari langkah strategis pemerintah, Presiden Prabowo menargetkan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8% pada 2028-2029. Untuk mencapai target tersebut, kebijakan investasi menjadi salah satu pilar utama. Dalam lima tahun ke depan, diperkirakan Indonesia memerlukan investasi sebesar Rp13.528 triliun dengan target rata-rata pertumbuhan investasi sebesar 16,75% per tahun.
“Dan dalam hal ini kebijakan investasi akan menjadi salah satu motor, motor utama dari bergerak ekonomi ini,” ujarnya.
Adapun pada 2025, target investasi yang telah ditetapkan mencapai Rp 1.906 triliun dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya hingga 2029.
Namun Rosan menekankan bahwa pencapaian target ini tidak akan mudah, membutuhkan sinergi dan kolaborasi antara berbagai kementerian, badan pemerintah, serta pemerintah daerah di seluruh tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.