Jakarta Di bawah bentangan birunya langit yang bertemu dengan hamparan laut sejauh mata memandang, 80 pekerja Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) berdiri lurus menatap bendera Merah Putih yang dikerek perlahan, berkibar-kibar tertiup angin. Lirik lagu Indonesia Raya mengumandang, menyatu harmonis dengan deburan ombak dan gemuruh dengingan mesin.Â
Dari kejauhan, para personil ini terlihat bak kumpulan titik-titik jingga, biru dan putih di atas landasan berwarna biru tua. Dengan khidmat, mereka melaksanakan upacara peringatan Hari Kemerdekaan atau HUT RI ke-79, Sabtu (17/8/2-24) pagi, dari Central Plant Flowstations, sebuah fasilitas produksi hulu migas berjarak sekitar 95 kilometer dari bibir pantai utara pulau Jawa.
General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, bertindak sebagai pembina upacara. Dalam sambutannya, Muzwir mengangkat arti kemerdekaan, yakni hasil dari perjuangan dan pengorbanan.
Hari ini, kita tidak hanya merayakan kemerdekaan negara kita, tetapi juga pencapaian kita bersama di sektor energi, yang tentunya berkontribusi pada kemajuan bangsa dan negara, katanya dikutip minggu (18/8/2024).
Semangat kemerdekaan harus terus kita jaga dan kobarkan dalam setiap langkah kita, terutama dalam upaya mencapai target produksi migas nasional. Mari kita jadikan momentum ini untuk memperkuat komitmen kita dalam menjaga ketahanan energi bangsa, lanjut dia.
Usai upacara peringatan HUT RI, acara dilanjutkan dengan pelepasan Floating Storage and Offloading (FSO) Arco Ardjuna. Lengkingan hand horn yang ditekan Muzwir secara simbolis membebastugaskan FSO Arco Ardjuna, yang telah beroperasi selama 52 tahun dan menyandang predikat sebagai FSO tertua yang masih beroperasi di dunia.
Sepanjang masa pengabdiannya sejak 1972, FSO Arco Ardjuna telah menampung dan menyalurkan total minyak mentah sekitar 1,28 miliar barel minyak dari wilayah kerja ONWJ.Â