Jakarta – Quiksilver, Billabong dan Volcom yang dahulu menjadi magnet bagi generasi milenial yang terinspirasi dari peselancar dan skateboar akan menutup semua toko secara permanen.
Mengutip CNN, ditulis Jumat (7/2025), gerai di lebih dari 100 lokasi di Amerika Serikat akan tutup dalam beberapa minggu mendatang setelah operatornya Liberated Brands mengajukan kebangkrutan. Liberated Brands menyalahkan pesaing yang cepat dan faktor ekonomi lainnya atas kesulitan keuangannya.
Dalam sebuah pernyataan, Liberated menyebutkan telah bekerja keras selama setahun terakhir untuk mendorong merek-merek ikonik ini maju, tetapi ekonomi global yang tidak stabil, perubahan belanja konsumen di tengah meningkatnya biaya hidup dan tekanan inflasi telah berdampak besar.
Dalam pengajuan kebangkrutan, CEO Todd Hymel menuturkan, kenaikan suku bunga yang dramatis, inflasi yang terus menerus, penundaan rantai pasokan memberikan tekanan signifikan pada biaya dan pendapatan Liberated. Perseroan juga menyalahkan sebagian pesaing yakni pelaku fast fashion yang memungkinkan pembeli mendapatkan harga murah, cepat dan mudah memesan pakaian berkualitas rendah.
Meskipun Liberated dan toko-tokonya tutup, ketiga merek tersebut tidak akan menghilang. Authentic Brands Groups, perusahaan induk penjahit tersebut, sedang mengalihkan lisensi ke operator lain agar tetap membuat pakaian tersebut.
Authentic mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada CNN, gerai-gerai tersebut terlalu mahal dan dibebani dengan lokasi yang ketinggalan zaman dan berkinerja buruk, dan lini pakaian yang terpengaruh akan dijual di pengecer khusus, department store, dan daring sehingga memastikan masa depan yang lebih gesit dan tangguh.
Penutupan ini menambah panjang daftar peritel yang menutup lokasinya pada 2025, termasuk Kohl\’s dan Macy\’s. Secara total, lebih dari 15.000 toko diperkirakan tutup pada 2025, lebih dari dua kali lipat jumlah tahun lalu, menurut Coresight Research.