Jakarta – Populasi hewan peliharaan di China diprediksi mendekati dua kali lipat dari jumlah anak-anak pada 2030 mendatang, karena generasi muda di negara itu mulai enggan untuk memulai keluarga baru.
Prediksi itu dikeluarkan oleh bank investasi asal Amerika Serikat, Goldman Sachs. Melansir CNBC International, Kamis (8/8/2024) studi Goldman Sachs yang mengutip data dari Biro Statistik Nasional China mengungkapkan populasi hewan peliharaan perkotaan di negara itu akan mencapai lebih dari 70 juta pada akhir dekade ini.Â
Sementara jumlah anak-anak berusia 4 tahun ke bawah di China diprediksi akan berkurang hingga kurang dari 40 juta. Jika melihat pada 2017, situasinya justru sebaliknya, di mana ada sebanyak 90 juta anak berusia empat tahun ke bawah di China, dibandingkan dengan populasi hewan peliharaan perkotaan yang sekitar 40 juta.
Kami berharap untuk melihat momentum yang lebih kuat dalam kepemilikan hewan peliharaan di tengah prospek tingkat kelahiran yang relatif lebih lemah dan penetrasi hewan peliharaan rumah tangga yang lebih tinggi dari generasi muda, ungkap analis ekuitas Goldman Sachs, Valerie Zhou.
Angka kelahiran baru di China diproyeksikan turun pada tingkat rata-rata 4,2% hingga 2030, sebagian besar didorong oleh penurunan populasi perempuan berusia 20 hingga 35 tahun, dan karena generasi muda cenderung tidak memiliki anak, demikian menurut Goldman Sachs.
Buku Putih Industri Hewan Peliharaan China juga menunjukkan, masyarakat berusia antara 23 dan 33 tahun merupakan hampir setengah dari pemilik hewan peliharaan di China pada 2023.