Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri Peringatan 75 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok yang digelar di Jakarta.
Airlangga menyampaikan, kemitraan antara Indonesia dan Tiongkok saling melengkapi dan saling menguntungkan. Hal itu dibuktikan melalui hubungan bilateral antara Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok terjalin dalam kemitraan strategis yang komprehensif.
Kemitraan antara Indonesia dan Tiongkok saling melengkapi dan saling menguntungkan. Saya yakin bahwa Pemerintahan Indonesia yang akan datang akan mampu meneruskan pencapaian-pencapaian yang telah dicapai sehingga semakin memperkuat dan merevitalisasi perekonomian masing-masing negara, kata Menko Airlangga, di Jakarta, Jumat (20/9/2024).
Airlangga Hartarto mengatakan, didukung oleh pesatnya transformasi digital secara global, Indonesia dan Tiongkok telah memperkuat jalur pembangunan ekonomi kedua negara.
Selain proyek-proyek investasi besar, institusi-institusi Tiongkok juga telah lama mendukung upaya untuk memperkuat strategi pengembangan sumber daya manusia di Indonesia, khususnya dalam mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan perekonomian baru yakni ekonomi hijau dan digital. Tiongkok telah menjadi mitra Indonesia dalam perdagangan dan investasi.
Total perdagangan bilateral antara Tiongkok dan Indonesia pada 2023 tercatat sebesar USD 127,8 miliar (tidak termasuk Hong Kong). Dalam hal mekanisme kerja sama regional, ASEAN dan Tiongkok tengah berada pada puncak hubungan perdagangan tertinggi.
Berdasarkan statistik ASEAN, pada 2023, volume perdagangan antara ASEAN dan Tiongkok mencapai rekor baru sebesar USD 702 miliar dan menjadikan Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar ASEAN selama 15 tahun berturut-turut.
Menko Airlangga menyebut, potensi pertumbuhan kolaborasi antara Indonesia dan Tiongkok masih berpeluang besar. Peluang-peluang baru muncul di sektor teknologi, energi ramah lingkungan, ekonomi digital, dan inovasi.