Jakarta Harga emas naik tipis pada hari Jumat (Sabtu waktu Jakarta) setelah pulih dari pertarungan aksi ambil untung karena ketegangan Timur Tengah dan kegelisahan pemilu Amerika Serikat (AS) yang mendukung harga emas. Sementara harga paladium memperpanjang kenaikan ke level tertinggi dalam 10 bulan.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (26/10/2024), harga emas dunia di pasar Spot naik 0,3% menjadi USD 2.743.33 per ons. Harga emas mencapai rekor USD 2.758,37 pada hari Rabu dan mencatat kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.
Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,3% menjadi USD 2.755.80.
Ahli Strategi Pasar RJO Futures Bob Haberkorn mengatakan, fakta bahwa mungkin sesuatu akan terjadi akhir pekan ini antara Israel dan Iran bisa memicu beberapa pembelian logam safe-haven seperti emas menjelang akhir pekan.
Sedikitnya sembilan warga Palestina tewas dan beberapa terluka dalam serangan udara Israel di Al-Shati, kata petugas medis kepada Reuters.
Harga emas yang tidak imbal hasil telah naik lebih dari 32% sepanjang tahun ini karena permintaan safe-haven yang berasal dari ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah mendukung harga emas, bersama dengan pemotongan setengah poin oleh Bank Sentral AS, Federal Reserve The Fed) bulan lalu dalam suku bunga pinjaman acuannya.
Ketidakpastian seputar pemilihan presiden AS juga meningkatkan permintaan emas batangan karena jajak pendapat menunjukkan kompetisi menuju Gedung Putih tetap ketat.
Harga emas telah menguat meskipun ada kenaikan dalam dolar AS, yang ditetapkan untuk kenaikan mingguan keempat karena meningkatnya peluang kemenangan Donald Trump.
Seseorang dapat membuat kasus logis untuk harga emas naik lebih jauh dari sini. Tetapi kami akan menekankan bahwa emas bukanlah taruhan satu arah, kata Capital Economics.