Jakarta – Harga emas melonjak hampir 3% ke level tertinggi sepanjang masa pada Kamis, 10 April 2025. Harga emas melambung seiring penurunan dolar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya perang dagang antara AS dan China sehingga memicu investor beralih ke logam mulia yang merupakan aset safe haven.
Mengutip CNBC, Jumat (11/4/2025), harga emas spot naik 2,5% menjadi USD 3.158,28 per ounce, setelah mencapat rekor tertinggi USD 3.171,49 pada awal sesi perdagangan. Harga emas berjangka naik 3,3 persen menjadi USD 3.179,4.
Pada Rabu, Presiden AS Donald Trump menuturkan, pihaknya akan menurunkan bea masuk besar untuk sementara waktu kepada puluhan negara. Akan tetapi, pihaknya tetap menaikkan tarif kepada China menjadi 125% dari 104%.
“Emas mendapatkan kembali daya tariknya sebagai aset safe haven dan kembali ke jalur untuk mencapai level tertinggi sepanjang masa,” ujar Analis Senior Tradu.com, Nikos Tzabouras seperti dikutip dari CNBC.
Ia mengatakan, prospek kesepakatan dengan mitra dagang menimbulkan risiko signifikan terhadap potensi kenaikan emas karena hal itu dapat memperbarui tekanan pada logam itu.
“Selain itu, hambatan mungkin muncul dari taruhan pemangkasan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) yang dapat perkuat dolar AS,” kata dia.
Sementara itu, indeks dolar AS merosot lebih dari 1% terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Data pada Kamis menunjukkan harga konsumen AS turun secara tak terduga pada Maret, tetapi risiko inflasi cenderung naik setelah Trump menggandakan tarif China.