Jakarta – Harga emas memangkas koreksi pada perdagangan Kamis, 3 April 2025 setelah jatuh lebih dari dua persen dari titik tertinggi sepanjang masa. Harga emas turun imbas aksi jual yang dipicu oleh tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Mengutip CNBC, Jumat (4/4/2025), harga emas di pasar spot turun 0,85 persen menjadi USD 3.106,99 setelah mencapai rekor tertinggi USD 3.167,57 pada awal sesi perdagangan. Harga emas berjangka AS ditutup merosot 1,4 persen ke posisi USD 3.121,70.
Pelaku pasar mengaitkan penurunan harga emas itu dengan sejumlah aksi ambil untung dan margin call di kelas aset lain yang kemungkinan mendorong investor menjual sebagian kepemilikan emas untuk menutupi koreksi.
Ketika pasar melakukan aksi jual karena tekanan deleveraging, pasar mencari peluang pembelian saat penurunan,” ujar Vice President dan Senior Metals Strategist Zaner Metals, Peter Grant.
Ia menambahkan, pelaku pasar menjual dengan posisi yang menguntungkan untuk menutupi margin itu. “Tetapi saya pikir dalam jangka panjang mereka akan terus mencari tempat berlindung yang aman dan emas tentu saja termasuk di antaranya,” ujar dia.
Di sisi lain, tarif Trump juga menyebabkan penurunan tajam di pasar keuangan karena kekhawatiran tarif itu dapat hambat pertumbuhan ekonomi. Namun, harga emas keseluruhan tampak utuh dengan aset safe haven itu telah melonjak lebih dari USD 500 sepanjang 2025.
Direktur High Ridge Futures, David Meger menuturkan, pergerakan emas sebagai penarikan kembali atau retracement dalam tren sideways ke tren lebih tinggi. Bank sentral diharapkan dapat membantu pertahankan reli emas tahun ini dengan pembelian yang ditujukan untuk lebih diversifikasi cadangan dari dolar AS karena risiko yang berasal dari kebijakan Trump.