Jakarta – Harga emas sentuh rekor tertinggi pada Jumat, 14 Maret 2025. Harga emas sentuh posisi USD 3.000 per ounce. Analis menilai, lonjakan harga emas itu didorong kebijakan tarif dagang Amerika Serikat sehingga meningkatkan ketidakpastian di dunia. Hal itu juga mendorong investor beralih ke emas, aset safe haven tradisional.
Mengutip Global Times, ditulis Sabtu (15/3/2025), harga emas berjangka COMEX naik 0,37 persen ke posisi USD 3.002,5 per ounce pada Jumat pekan ini. Harga emas spot di London juga naik 0,1 persen menjadi USD 2.989,53 per ounce.
Seiring harga emas yang mencapai rekor tertinggi, total kapitalisasi pasar mencapai USD 20,13 triliun, aset terbesar di dunia yang menunjukkan peningkatan sekitar USD 6 triliun dibandingkan Maret 2024. Hal itu berdasarkan CompaniesMarketCap, jaringan pemeringkatan kapitalisasi pasar pada Jumat ini.
“Permintaan emas sebagai aset safe haven telah meningkat secara signifikan karena kebijakan perdagangan AS telah memicu ketidakpastian pasar,” ujar Peneliti Senior di Chongyang Institute for Financial Studies Renmin University of China, Dong Shaopeng.
Sementara itu, dalam sebuah catatan kepada klien, BNP Senior Commodity Strategist David Wilson menuturkan, AS mengeluarkan serangkaian ancaman tarif dagang oleh Presiden AS Donald Trump dan menyelaraskan kembali hubungan internasional telah menambahkan lapisan baru ketidakpastian makroekonomi dan geopolitik yang memberikan dorongan signifikan bagi emas, demikian dikutip dari Yahoo Finance.
Analis Mizuho Robert Yawger menuturkan, ketidakpastian terkait tarif memicu pelarian ke aset yang lebih aman. “Dengan tidak ada tempat untuk bersembunyi selain menyimpan uang tunai di logam mulia yang mencatat rekor tertinggi sepanjang masa,” ujar dia.