Jakarta – Harga minyak mentah berjangka turun dua persen pada Kamis, 1 Agustus 2024 seiring kecemasan tentang ekonomi Amerika Serikat (AS) atau ekonomi AS di tengah ketegangan yang memanas di Timur Tengah.
Sektor manufaktur mengalami kontraksi pada Juli 2024, menunjukkan kontraksi empat bulan berturut-turut dan klaim pengangguran melonjak pekan lalu, sehingga mendorong kekhawatiran ekonomi AS dapat resesi. Demikian mengutip dari CNBC, Jumat (2/8/2024).
Berikut penutupan harga energi pada perdagangan Kamis pekan ini:
- Harga West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak September tercatat USD 76,31 per barel, turun USD 1,6 atau 2,05 persen. Sejak awal tahun, harga minyak AS menguat 6,5 persen.
- Harga minyak Brent untuk kontrak Oktober tercatat USD 79,52 per barel, turun USD 1,32 atau 1,63 persen. Sejak awal tahun, harga minyak acuan global naik 3,2 persen.
- Harga bensin RBOB untuk kontrak September tercatat USD 2,39 per gallon, turun empat sen atau 1,82 persen. Sejak awal tahun, harga bensin melonjak 14 persen.
- Harga gas alam untuk kontrak September 2024 tercatat USD 1,96 ribu kaki kubik, turun 6 sen atau 3,34 persen. Sejak awal tahun, harga gas alam terpangkas 21,7 persen.
Harga minyak mentah reli pada perdagangan Rabu pekan ini setelah pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran meningkatkan risiko perang di Timur Tengah.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah memerintahkan serangan langsung terhadap Israel sebagai tanggaapn atas pembunuhan Haniyeh. Tiga pejabat Iran mengatakan, hal itu kepada the New York Times.
Khamenei memerintahkan serangan langsung pada pertemuan darurat dewan keamanan nasional Iran pada Rabu pagi ini setelah pemimpin Hamas dibunuh, pejabat mengatakan hal itu kepada Times.