Jakarta – Harga minyak mentah berjangka turun lebih dari 3% pada Kamis, 10 April 2025. Harga minyak turun seiring tarif tinggi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap China membayangi penangguhan tarif lebih tinggi selama 90 hari untuk sebagian besar negara lain.
Mengutip CNBC, Jumat (11/4/2025), harga minyak mentah AS turun USD 2,28, atau 3,66%, ditutup pada USD 60,07 per barel, sementara harga minyak patokan global yakni harga minyak Brent turun USD 2,15, atau 3,28%, ditutup pada USD 63,33 per barel.
Harga minyak mentah naik pada Rabu setelah Trump mengumumkan tarif sementara yang lebih rendah sebesar 10% pada sebagian besar mitra dagang AS. Trump mengatakan ia terbuka untuk menegosiasikan kesepakatan dengan negara-negara yang tidak membalas. Minyak West Texas Intermediate berayun 13% dari posisi terendah sesi tersebut hingga ditutup pada USD 62,35 per barel.
Namun, keputusan Donald Trump untuk menaikkan tarif pada China , ekonomi terbesar kedua di dunia dan importir minyak mentah terbesar, hingga 145% membebani pasar pada Kamis.
Tarif pada China sekarang lebih tinggi, itu masih cukup signifikan, kata Kepala Riset S&P Global Commodity Insights, Jim Burkhard.
Negosiasi dengan semua negara yang berbeda ini, dapatkah AS bernegosiasi dengan 70 negara sekaligus? Saya rasa kekacauan belum berakhir,” ia menambahkan.