Jakarta Harga minyak mentah AS turun lebih dari 2% pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta), saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mempertimbangkan untuk mengenakan tarif pada mitra dagang utama sambil berjanji untuk meningkatkan produksi energi dalam negeri.
Dikutip dari CNBC, Rabu (22/1/2025), harga minyak mentah AS turun USD 1,99 atau 2,56%, dan ditutup pada harga USD 76,89 per barel. Sementara patokan harga minyak dunia, Brent turun 86 sen atau 1,07% menjadi USD 79,29 per barel.
Donald Trump mengatakan setelah pelantikannya pada hari Senin bahwa pemerintahannya sedang mempertimbangkan untuk mengenakan tarif sebesar 25% terhadap Kanada dan Meksiko. Tarif tersebut berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi dan memengaruhi permintaan bahan bakar.
Presiden AS Donald Trump juga mengeluarkan serangkaian tindakan eksekutif yang bertujuan untuk meningkatkan produksi bahan bakar fosil dalam negeri. Donald Trump mengumumkan keadaan darurat energi nasional, berupaya mencabut pembatasan era Joe Biden pada pengeboran lepas pantai, dan mencabut penghentian ekspor gas alam cair baru.Â
Harga Minyak Anjlok
Harga minyak dunia anjlok karena Presiden AS Donald Trump berjanji untuk meningkatkan produksi minyak mentah AS sambil menunda tarif. Kenaikan produksi dan penundaan pengenaan tarif ini dapat meningkatkan pasokan dan menurunkan permintaan.
Mengutip Yahoo Finance, Selasa (21/1/2025), harga minyak mentah Brent turun hampir 1% menjadi mendekati USD 80 per barel.
Donald Trump belum akan mengumumkan perang tarif terhadap Tiongkok, Kanada, atau Meksiko pada hari pertamanya menjabat. Sebaliknya, ia justru meminta lembaga federal untuk mempelajari kebijakan dan hubungan perdagangan AS dengan negara-negara tersebut.
Para pelaku pasar telah memantau risiko gangguan terhadap pasokan Kanada, yang merupakan sumber impor terbesar AS, setelah Donald Trump sebelumnya memberi isyarat kepada Perdana Menteri Alberta bahwa minyak tidak akan dikecualikan dalam tarif apa pun.
Namun, Trump mengatakan ia akan mengeluarkan serangkaian perintah eksekutif pada hari pertamanya, termasuk menerapkan kekuasaan darurat beberapa jam setelah ia dilantik sebagai bagian dari rencananya untuk melepaskan produksi energi dalam negeri.
Kami akan mengebor, kata Donald Trump dalam pidato pelantikannya.