Jakarta – Harga minyak mentah berjangka merosot pada perdagangan Kamis, 23 Januari 2025. Koreksi harga minyak ini terjadi setelah Presiden Donald Trump mendesak Arab Saudi dan OPEC untuk memangkas harga minyak.
Mengutip CNBC, Jumat (24/1/2025), harga minyak mentah Amerika Serikat turun 82 sen atau 1,09 persen menjadi USD 74,62 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent susut 71 sen atau 0,9 persen menjadi USD 78,29 per barel. Harga minyak naik pada sesi tersebut sebelum Donald Trump mulai berbicara.
Donald Trump menuduh Arab Saudi dan OPEC mengobarkan perang di Ukraina melalui harga minyak yang tinggi, mengklaim pertempuran akan berakhir jika mereka membiarkan harga minyak mentah global turun.
Adapun Rusia adalah salah satu eksportir minyak terbesar di dunia dan pendapatan dari penjualan tersebut mendukung perang.
Saya juga akan meminta Arab Saudi dan OPEC untuk menurunkan biaya minyak,” ujar Trump.
Jika harga turun, perang Rusia-Ukraina akan segera berakhir,” ia menambahkan.
Donald Trump menuturkan, Arab Saudi dan OPEC sangat bertanggung jawab, hingga batas tertentu
Arab Saudi dan Rusia berkoordinasi untuk memengaruhi harga global melalui OPEC+. Rusia, Arab Saudi dan enam anggota kelompok lainnya telah menahan 2,2 juta barel per hari dari pasar global untuk menjaga harga pasar agar tidak terlalu jatuh.
Harga minyak menghadapi tekanan turun tahun lalu seiring produksi yang melimpah di Amerika Serikat dan permintaan yang melambat di China. OPEC+ memutuskan pada Desember untuk memperpanjang pemotongan produksi setidaknya hingga Maret 2025 sebelum menghentikannya secara bertahap selama setahun.