Jakarta – Harga minyak melemah pada perdagangan Kamis, 5 Desember 2024. Harga minyak merosot usai anggota OPEC+ sepakat menunda peningkatan produksi minyak mentah.
Mengutip CNBC, Jumat (6/12/2024), harga minyak mentah AS turun 24 sen atau 0,35 persen menjadi USD 68,30 per barel. Harga minyak mentah Brent merosot 22 sen atau 0,3 persen menjadi USD 72,09 per barel.
Delapan anggota OPEC+ yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia akan mempertahankan pemangkasan produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari hingga akhir Maret 2025.
Pemotongan tersebut kemudian akan dihapuskan secara bertahap setiap bulan hingga akhir September 2026 untuk mendukung stabilitas pasar, menurut pernyataan dari negara-negara tersebut. Para anggota juga akan mempertahankan pemangkasan produksi terpisah sebesar 1,65 juta barel per hari hingga Desember 2026.
Anggota OPEC+, yang terdiri dari negara-negara OPEC ditambah 10 negara yang berafiliasi secara longgar, termasuk Rusia, Meksiko, dan Kazakhstan, tengah berjuang untuk membawa kembali minyak mentah ke pasar global. Sasaran tersebut adalah harga yang terhambat yang sudah tertekan oleh permintaan yang lemah di Tiongkok dan produksi yang kuat di AS.
Keputusan tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa kelompok tersebut khawatir tentang potensi kelebihan pasokan dan kurangnya kepatuhan terhadap target produksi di antara negara-negara anggota, kata Kepala Pasar Komoditas Global di Rystad Energy, Mukesh Sahdev.
Badan Energi Internasional yang berpusat di Paris telah memperingatkan pasokan global akan melebihi permintaan sebesar 1 juta barel per hari tahun depan, bahkan jika pemangkasan OPEC+ saat ini tetap berlaku.