Jakarta – Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) melonjak lebih dari 2 persen hingga ditutup di atas USD 68 per barel pada Kamis, 12 September 2024. Harga minyak melambung setelah Badai Francine menerjang Teluk Meksiko menganggu produksi minyak sebelum menerjang Louisiana.
Mengutip CNBC, Jumat (13/9/2024), harga minyak berjangka naik lebih dari 2 persen pada sesi sebelumnya karena badai itu mengancam pasokan. Sejak saat itu, Badai Francine telah diturunkan statusnya menjadi tropical depression.
Lebih dari 730.000 barel minyak per hari di Teluk Meksiko saat ini ditutup, menurut pembaruan dari the Bureau of Safety and Environmental Enfocerment.
Harga energi pada penutupan perdagangan Kamis, 12 September 2024:
- Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober mencapai USD 68,97 per barel, naik USD 1,66 atau 2,47 persen. Year to date, harga minyak Amerika Serikat merosot hampir 4 peren.
- Harga minyak Brent untuk kontrak November tercatat USD 71,97 per barel, bertambah USD 1,36 atau 1,93 persen. Harga minyak Brent acuan global susut 6,6 persen.
- Harga bensin RBOB untuk kontrak Oktober tercatat USD 1,927 per gallon atau naik 1,57 persen. Ytd, harga bensin turun lebih dari 8 persen.
- Harga gas alam untuk kontrak Oktober tercatat USD 2,357 per ribuan kaki kubik, naik 3,83 persen. Ytd, harga gas alam merosot lebih dari 6 persen.
Pemulihan cepat dari badai terjadi setelah harga ditutup pada level terendah sejak Desember 2021 pada Selasa lalu. Analis UBS, Giovanni Staunovo menuturkan, harga minyak yang merosot baru-baru ini terjadi karena pelaku pasar kehilangan kepercayaan pada kemampuan OPEC untuk mempertahankan kepatuhan terhadap pemangkasan produksi pada tingkat harga yang lebih rendah.
UBS prediksi harga minyak terus naik, setidaknya dalam jangka pendek. Dengan kemungkinan penurunan persediaan minyak lebih lanjut pada masa mendatang karena pasokan tertinggal dari pertumbuhan permintaan, dan mengingat posisi spekulatif yang rendah, kami pertahankan prospek harga positif,” ujar Staunovo.
Ia prediksi, harga minyak mentah Brent kembali naik di atas USD 80 per barel selama beberapa bulan mendatang.