Jakarta – Harga minyak naik lebih dari 3 persen pada perdagangan Kamis, 10 Oktober 2024. Lonjakan harga minyak seiring kenaikan pemakaian bahan bakar Amerika Serikat (AS) sebelum Badai Milton menerjang Florida, risiko pasokan Timur Tengah dan tanda-tanda permintaan energi dapat tumbuh di AS dan China.
Mengutip CNBC, Jumat (11/10/2024), harga minyak berjangka Brent naik USD 2,82 atau 3,68 persen ke posisi USD 79,40 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat USD 2,61 atau 3,56 persen ke posisi USD 75,85 per barel.
Di AS, produsen dan konsumen minyak terbesar di dunia, Badai Milton menerjang Florida, tempat sekitar seperempat stasiun pengisian bahan bakar kehabisan bensin, memutus aliran listrik ke lebih dari 3,4 juta rumah dan bisnis.
Penutupan beberapa terminal produk, keterlambatan pengiriman truk tangki dan gangguan pergerakan pipa mungkin akan memengaruhi pasokan hingga minggu depan mengingat pemadaman listrik yang meluas,” tulis Analis Ritterbusch and Associates dalam sebuah catatan.
Ketidakpastian yang besar di seluruh infrastruktur minyak bumi Florda ini secara umum telah mendukung nilai bensin,”
Harga bensin berjangka AS memimpin kenaikan di antara harga energi lainnya. Harga bensin naik 4 persen pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Sementara itu, harga acuan minyak mentah melonjak pada awal bulan ini setelah Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal terhadap Israel pada 1 Oktober, meningkatkan prospek pembalasan terhadap fasilitas minyak Iran. Seiring Israel belum menanggapi, harga acuan minyak mentah telah mereda dengan harga Brent naik lebih dari 1 persen pada pekan ini.