Jakarta – Harga minyak turun pada perdagangan Rabu, 20 November 2024 setelah persediaan minyak mentah dan bensin Amerika Serikat (AS) naik lebih dari yang diharapkan pekan lalu. Selain itu, koreksi harga minyak dibatasi oleh kekhawatiran tentang peran yang semakin memanas antara produsen minyak utama Rusia dan Ukraina.
Mengutip Yahoo Finance, Kamis (21/11/2024), harga minyak mentah Brent berjangka untuk Januari ditutup turun 50 sen atau 0,68 persen ke posisi USD 72,81. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk Desember pada Rabu ditutup susut 52 sen atau 0,75 persen ke posisi USD 68,87. Sedangkan harga minyak WTI untuk kontrak Januari ditutup melemah 49 sen atau 0,71 persen ke posisi USD 68,75.
Adapun persediaan minyak mentah dan bensin Amerika Serikat (AS) naik lebih dari yang diharapkan pekan lalu yang membebani harga, berdasarkan data dari Badan Informasi Energi.
Selain itu, pasokan minyak meningkat seiring Equinor Norwegia mengatakan telah memulihkan kapasitas produksi penuh di ladang minyak Johan Sverdrup di Laut Utara setelah pemadaman listrik.
Permintaah yang lemah di negara pengimpor minyak mentah terbesar di dunia terus berlanjut dengan pengumuman stimulus China yang gagal meningkatkan pertumbuhan permintaan minyak dalam jangka pendek. Demikian disampaikan Analis Macquarie dalam sebuah catatan.
Konflik antara Rusia dan Ukraina serta kekhawatiran seputar gangguan pasokan minyak ke depan membantu menjaga harga tetap rendah.
“Risiko terhadap pasokan ini jelas mempertahankan dukungan di sini dan mengimbangi kekhawatiran seputar prospek permintana global,” ujar Partner Again Capital di New York, John Kilduff.
Ukraina menembakkan rudal Storm Shadow Inggris ke Rusia pada Rabi pekan ini, senjata terbaru yang diizinkan untuk digunakan pada target Rusia sehari setelah menembakkan rudal ATACMS AS.