Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa penurunan harga tiket pesawat domestik sebesar 10 persen diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap sektor pariwisata Indonesia.
Kebijakan ini merupakan salah satu langkah strategis pemerintah untuk memulihkan sektor pariwisata pasca-pandemi dan mempercepat kontribusinya sebagai penghasil devisa utama.
“Pemerintah telah menurunkan tarif tiket domestik sebesar 10 persen. Diharapkan langkah ini bisa mendukung wisatawan domestik maupun internasional. Kami ingin sektor pariwisata menjadi salah satu penghasil devisa yang lebih cepat,” kata Airlangga di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Target Pemulihan Pariwisata
Sebelum pandemi, sektor pariwisata Indonesia mampu menarik 16 hingga 17 juta wisatawan mancanegara setiap tahunnya. Airlangga menyebutkan bahwa pemerintah kini tengah mengejar ketertinggalan dari negara-negara tetangga seperti Thailand, yang berhasil menarik hampir 30 juta turis setiap tahun.
Untuk itu, pemerintah telah menyusun berbagai langkah strategis guna meningkatkan daya saing destinasi wisata Indonesia. Salah satu kebijakan utama adalah pengembangan penerbangan regional langsung menuju destinasi wisata unggulan.
Pentingnya Penerbangan Regional
Airlangga menekankan bahwa akses langsung ke lokasi wisata seperti Belitung, Labuan Bajo, dan Mandalika sangat penting untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Penerbangan yang melibatkan dua kali transit sering kali menjadi kendala bagi wisatawan internasional.
“Presiden telah menginstruksikan agar penerbangan regional langsung kembali diaktifkan. Dengan begitu, tujuan wisata seperti Tanjung Kelayang di Belitung dapat diakses lebih mudah tanpa harus transit di Jakarta,” ujarnya.
Dengan penerbangan langsung, wisatawan diharapkan dapat menjangkau lokasi wisata dengan lebih efisien, sehingga daya tarik Indonesia sebagai destinasi wisata internasional semakin meningkat.