Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia memiliki ketahanan ekonomi yang baik, tercermin pada hasil Survei Ekonomi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) Indonesia 2024.
“Survei itu dilakukan di tengah situasi dunia yang masih penuh dengan dinamika. Meski demikian, Indonesia mampu mengelola kinerja perekonomian dengan cukup baik,” kata Sri Mulyani dikutip dari Antara, Selasa (26/11/2024).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir tahun ini diperkirakan masih berada di level 5 persen. Kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh konsumsi domestik, investasi, dan sektor manufaktur, khususnya melalui strategi hilirisasi industri.
Di sisi lain, inflasi terkendali pada angka 1,71 persen per Oktober 2024 dan surplus perdagangan yang telah berlangsung selama 54 bulan berturut-turut. Capaian ini diyakini menjadi indikator kuatnya fundamental ekonomi Indonesia.
Kami memiliki visi menjadi negara berpenghasilan tinggi yang inklusif dengan memperkuat struktur ekonomi melalui hilirisasi industri, terutama pada mineral strategis seperti tembaga dan nikel, ujar dia.
Menkeu juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan komitmen terhadap transisi hijau. Prioritas pemerintah adalah memperkuat pengembangan SDM melalui pendidikan, kesehatan, dan penyediaan makanan bergizi. Indonesia juga berkomitmen pada transisi hijau dengan meningkatkan penggunaan energi terbarukan.
Menkeu mengapresiasi dukungan OECD dan Sekretaris Jenderal Matthias Cormann dalam mendukung transformasi ekonomi Indonesia.
Kemitraan antara Indonesia dan OECD menunjukkan komitmen bersama untuk terus belajar dan berkontribusi positif terhadap ekonomi global, tuturnya.
Peluncuran Survei Ekonomi OECD Indonesia 2024 ini diharapkan dapat memberikan wawasan berharga bagi Indonesia dalam melanjutkan agenda reformasi dan mewujudkan visi sebagai negara berpenghasilan tinggi yang inklusif dan maju.