Jakarta PT Hutama Karya (Persero) angkat suara terkait proses penggeledahan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri di HK Tower pada Kamis (20/2/2025) hari ini.
Bareskrim Polri melalui Korps Pemberantas Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipikor) melakukan proses penyelidikan di HK Tower atas dugaan kasus korupsi. Pada pekerjaan konstruksi terintegrasi EPC proyek pengembangan dan modernisasi pabrik gula Djatiroto tahun 2016 di Lumajang, Jawa Timur milik PTPN XI.
EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Adjib Al Hakim membenarkan, penggeledahan HK Tower yang dilakukan oleh Bareskrim Polri adalah dalam rangka proses penyelidikan kasus tersebut.
Hutama Karya tidak akan menghalangi proses penyidikan dan berkomitmen untuk mendukung Bareskrim Polri dalam mengusut kasus ini, serta akan bersikap kooperatif serta transparan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan, ujarnya, Kamis (20/2/2025).
Adjib mengatakan, Hutama Karya juga mendukung program bersih-bersih BUMN yang digalakkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Serta memastikan penerapan tata kelola perusahaan yang baik dalam setiap proses bisnisnya, imbuh dia.
Adapun kabar penggeledahan HK Tower terkait dugaan kasus korupsi Pabrik Gula Djatiroto dikonfirmasi oleh Wakil Kepala Kortastipidkor Polri, Brigjen Pol Arief Adiharsa pada Kamis (20/2/2025) hari ini.
Betul, penggeledahan sedang berjalan terkait dengan pembangunan Pabrik Gula Djatiroto dan Assembagoes. Ini konteksnya Djatiroto, ucapnya dikutip dari Antara.
Barang Bukti
Penggeledahan ini, adalah untuk mencari barang bukti yang berkaitan dengan kasus tersebut. Diinformasikan pula bahwa penyidik telah berada di lokasi penggeledahan sejak pukul 10.00 WIB.
Terkait dengan apa saja barang bukti yang telah ditemukan, Brigjen Pol Arief belum bisa membeberkannya. Belum karena masih berlangsung, ujarnya pendek.
Diketahui bahwa Kortastipidkor tengah melakukan penyidikan kasus dugaan korupsi terkait dengan pekerjaan proyek pengembangan dan modernisasi PG Djatiroto PTPN XI terintegrasi EPCC tahun 2016.
Brigjen Pol Arief mengatakan bahwa perencanaan proyek tersebut sejak 2014. Proyek ini sebagai tindak lanjut program strategis BUMN yang didanai oleh Penyertaan Modal Negara (PMN) yang dialokasikan pada APBN-P tahun 2015, kata dia.