Jakarta – Imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menguat menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (23/10/2024).
Mengutip Antara, nilai tukar rupiah turun 38 poin atau 0,24 persen ke posisi 15.605 per dolar AS pada awal perdagangan Rabu pekan ini. Sebelumnya rupiah bergerak di posisi 15.567 per dolar AS.
Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang masih melanjutkan penguatan dan imbal hasil obligasi AS yang naik oleh menurunnya ekspektasi pada pemangkasan suku bunga oleh The Fed,” tutur analis mata uang Lukman Leong kepada Antara, Jakarta, Rabu pekan ini.
Lukman mengatakan, imbal hasil obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun naik ke level 4,222 persen. Penguatan dolar AS didukung oleh pelemahan pada Euro oleh prospek pemangkasan suku bunga European Central Bank (ECB) yang lebih cepat setelah pernyataan Laggard mengenai inflasi di Eurozone yang turun lebih cepat dari harapan.
Selain itu, dolar AS juga masih didukung oleh situasi di Timur Tengah dan ketidakpastian menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) AS.
Lukman prediksi Rupiah hari ini, Rabu, 23 Oktober 2024 bergerak di rentang 15.550 per dolar AS hingga 15.650 per dolar AS.