Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menuturkan Indonesia telah menyampaikan permintaan resmi kepada New Zealand sebagai depository country untuk memulai proses dari aksesi Indonesia.
Airlangga menuturkan, ini dilakukan untuk berpartisipasi dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CP-TPP).
Hari ini kita sudah tindak lanjuti dengan diskusi dengan negara-negara terkait. Surat Indonesia dilayankan dan satu hari kemudian Menteri Perdagangan New Zealand itu langsung merespons,” kata Airlangga dalam konferensi pers, Rabu (25/9/2024).
Airlangga menambahkan CP-TPP ini adalah perjanjian perdagangan antar ekonomi karena dulu induknya daripada APEC sehingga yang bekerjasama adalah economic countries.
Selain Indonesia, ada 7 negara yang juga sudah meminta untuk masuk dalam aksesi daripada CP-TPP antara lain China, Taiwan, Costa Rica, dan beberapa negara.
Jadi pengajuan Indonesia dianggap tepat waktu karena Desember nanti Inggris menjadi salah satu negara pertama yang masuk dalam CP-TPP dan Inggris memproses dalam waktu 2,5 tahun, ujar Airlangga.
Membuka Pasar Lebih Besar
Adapun Airlangga berharap dengan CP-TPP ini dapat membuka pasar di Amerika Latin. Kemudian keanggotaan ini juga dapat membuka pasar Kanada yang diharapkan menjadi akses kepada pasar Amerika secara tidak langsung baik dari Meksiko maupun dari Kanada.
Dengan keanggotaan CP-TPP, Indonesia dapat melakukan kebijakan dengan standar tinggi sehingga perdagangan impor dan ekspor semakin meningkat serta meningkatkan perdagangan antara negara CP-TPP.
Bukan Negara Pertama di ASEAN
Airlangga mengatakan, Indonesia tidak akan menjadi negara pertama di ASEAN yang menjadi anggota CP-TPP, karena Vietnam, Brunei, Malaysia dan Singapura sudah lebih dahulu menjadi anggota.
Jadi tentunya kita berharap sebagai ekonomi terbesar di ASEAN dan sebagai satu-satunya negara G20 di ASEAN sehingga keanggotaan CP-TPP di Indo-Pasifik ini memperkuat posisi Indonesia,” pungkasnya.