Jakarta Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan bahwa Pemerintah akan mengimpor 1,3 juta ekor sapi di kepemimpinan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Sudaryono menyebut, saat ini ada lebih dari 46 perusahaan lokal hingga koperasi yang akan mengimpor sapi.
Ia menjelaskan, impor ini dilakukan untuk untuk memenuhi kebutuhan program makan bergizi gratis (MBG).
Asal impornya disesuaikan, terserah perusahaannya (memilih eksportir). Tentu saja ada pertimbangan mengambil dari negara yang iklimnya sama, itu lebih baik kan, Mexico, Brazil, dan seterusnya,” ungkap Sudaryono kepada wartawan di Hotel Bidakara Jakarta, dikutip Jumat (11/10/2024).
Tetapi Sudaryono juga menegaskan, dengan dilakukannya impor bukan berarti pemerintah mengabaikan peternak lokal.
Kebutuhan pangan
Dijelaskannya, Indonesia sebagai negara dengan populasi yang besar perlu memenuhi kebutuhan pangan. Karena itu, negara tersebut masih membutuhkan impor.
Mohon tidak misleading bahwa seolah-olah kita meninggalkan rakyat, peternak, bukan. Terus kok mengimpor sih, kan kita ada peternak lokal?, kata Sudaryono, ditemui di Bidakara Hotel, Jakarta, Kamis (10/10/2024).
Kalau nggak datangkan sapi hidup, mungkin butuh waktu ratusan tahun untuk bisa sapinya beranak-pinak sampai banyak. Kita penduduknya 270 juta, jumlah ternak kita 12 juta, ya kurang, jelas dia.
“Kota ingin impor barang hidup, nanti didistribusi sebagian, dikelola oleh masyarakat, menjadi mitra, ya itu kan sudah dilakukan juga kan di Greenfields, kemudian ada perusahaan-perusahaan lain kan sudah lakukan itu, paparnya.