Jakarta Badan Pangan Nasional (Bapanas) optimistis bahwa target swasembada pangan, khususnya beras, pada 2027 yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dapat tercapai. Keyakinan swasembada pangan ini didukung oleh luasnya sumber daya lahan pertanian yang tersedia di Indonesia.
Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy, mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia memiliki sekitar 191,09 juta hektare (ha) lahan pertanian.
Dari jumlah tersebut, 9,44 juta ha merupakan lahan basah non-rawa, sementara lahan rawa yang tersebar dari Sabang hingga Merauke mencapai 31,12 juta ha.
Sarwo Edhy menyebutkan bahwa sekitar 12,23 juta ha dari lahan rawa berpotensi dioptimalkan sebagai lahan pertanian produktif.
Ia menekankan bahwa jika 1 juta ha saja dapat dikelola dengan baik, maka peningkatan produksi pangan akan sangat signifikan.
Lebih lanjut, apabila optimalisasi mencapai 3 juta ha, maka Indonesia diprediksi mampu memenuhi kebutuhan pangan hingga 500 juta penduduk.
“Menjadi lumbung pangan dunia bukan sekadar mimpi. Jika kita mampu memaksimalkan lahan yang ada, swasembada pangan bukan hal yang mustahil,” ujar Sarwo Edhy, dikutip dari ANTARA, Jumat (7/2/2025).
Pemanfaatan Teknologi dan Ekstensifikasi Pertanian
Selain lahan rawa, Indonesia juga memiliki 144 juta ha lahan kering yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung ketahanan pangan.
Menurut Sarwo Edhy, peluang mencapai swasembada pangan 2027 semakin besar jika teknologi pertanian canggih diterapkan, seperti desalinasi air laut menjadi air tawar untuk irigasi, sebagaimana yang telah dilakukan di negara-negara seperti Arab Saudi dan Ethiopia.
Untuk meningkatkan produksi padi, berbagai langkah strategis perlu diterapkan, termasuk peningkatan indeks pertanaman (IP) dari IP100 ke IP200, serta dari IP200 ke IP300.
Selain itu, pemberian benih unggul kepada petani juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
Langkah lain yang dapat diambil adalah memperluas lahan tanam melalui ekstensifikasi serta mencetak sawah baru. Selain itu, efisiensi distribusi dan pengurangan kehilangan hasil panen juga menjadi fokus utama untuk meningkatkan produksi pangan nasional.