Jakarta Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) menggelar Rapat Kerja Tahun 2024 di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta. Acara ini diawali dengan seminar bertema Mendorong Kontribusi Industri Pulp dan Kertas terhadap Pertumbuhan Ekonomi melalui Strategi Kebijakan, Ekonomi Sirkular, dan Perluasan Akses Pasar Global.
Seminar dan rapat kerja ini dihadiri oleh Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Reza, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika, Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian Lila Harsya Bachtiar, Dewan Penasihat APKI Saleh Husin, Ketua Umum APKI Liana Bratasida, Dewan Pengawas APKI, Wakil Ketua Umum APKI, para ketua asosiasi di bawah Forum Komunikasi Industri Kehutanan, perwakilan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), pejabat eselon, serta para pelaku industri pulp dan kertas dan tamu undangan lainnya.
Ketua Umum APKI, Liana Bratasida, menekankan pentingnya acara ini sebagai langkah strategis untuk merumuskan kebijakan dalam meningkatkan daya saing Industri Pulp dan Kertas (IPK) di tengah ketidakpastian kondisi global.
Acara ini menjadi sangat relevan dengan tema \’Mendorong Kontribusi Industri Pulp dan Kertas terhadap Pertumbuhan Ekonomi melalui Strategi Kebijakan, Ekonomi Sirkular, dan Perluasan Akses Pasar Global\’, ujar Liana.
Ia juga menambahkan, Tantangan global dan domestik harus dipandang tidak hanya sebagai ancaman, tetapi juga sebagai peluang untuk merumuskan langkah-langkah strategis dan inovatif.
Liana juga mengungkapkan bahwa saat ini masih terdapat 54 industri kertas yang menggunakan bahan baku kertas daur ulang (KDU), yang sebagian besar kebutuhan KDUnya masih perlu diimpor. Importasi KDU ini mencerminkan upaya implementasi ekonomi sirkular dalam industri pulp dan kertas Indonesia. Kami berharap kebijakan pemerintah dapat menjamin ketersediaan bahan baku KDU agar industri pulp dan kertas dapat menjaga daya saing dan berkelanjutan, tambahnya.
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, menyampaikan apresiasi kepada APKI yang telah konsisten menjadi mitra pemerintah dalam mendukung pengembangan industri pulp dan kertas nasional.
Industri pulp dan kertas memiliki kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional dengan total ekspor mencapai USD 8,28 miliar pada tahun 2023 dan menyumbang sekitar 4,03% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas, kata Faisol.