Jakarta – Inflasi Amerika Serikat (AS) menurun ke level terendah sejak Februari 2021 pada Agustus 2024.
Melansir CNBC International, Kamis (12/9/2024) laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan indeks harga konsumen, ukuran umum biaya barang dan jasa meningkat 0,2% pada Agustus 2024. Angka itu mendorong tingkat inflasi tahunan AS sebesar 2,5%, turun 0,4 poin persentase dari level Juli 2024, dan sedikit di bawah estimasi sebesar 2,6% dan pada level terendah dalam 3 setengah tahun.
Namun, CPI inti, yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang fluktuatif, meningkat 0,3% untuk bulan tersebut, sedikit lebih tinggi dari estimasi 0,2%. Tingkat inflasi inti tahunan AS kini bertahan di 3,2%.
Kenaikan kecil dalam CPI inti tampaknya akan membuat The Federal Reserve (the Fed) tetap bertahan terhadap inflasi, yang kemungkinan meniadakan kemungkinan suku bunga yang lebih agresif saat para pembuat kebijakan bertemu pekan depan.
Adapun harga pangan di AS yang naik hanya 0,1%, sementara biaya energi turun 0,8%. Selanjutnya, harga kendaraan bekas turun 1%, layanan perawatan medis turun 0,1%, dan harga pakaian naik 0,3%. Harga telur naik 4,8%.
Pendapatan riil juga meningkat untuk bulan tersebut, dengan pendapatan per jam rata-rata melampaui kenaikan CPI bulanan sebesar 0,2%, kata BLS dalam rilis terpisah. Dalam basis 12 bulan, pendapatan per jam rata-rata yang disesuaikan dengan inflasi naik 1,3%.
Meskipun inflasi telah mereda, itu tidak berarti bahwa harga barang-barang yang dibeli orang benar-benar turun, kata Lisa Sturtevant, kepala ekonom di Bright MLS.
Itu hanya berarti bahwa harga tidak meningkat secepat itu. Faktanya, konsumen AS kini membayar lebih dari 20% untuk barang dan jasa dibandingkan sebelum pandemi, paparnya.
Harga tiket pesawat, misalnya, naik 3,9% pada Agustus setelah turun lima bulan sebelumnya. Inflasi juga terjadi pada biaya asuransi kendaraan bermotor, naik 0,6% sehingga kenaikan 12 bulan menjadi 16,5%. Biaya rumah sakit dan layanan kesehatan juga melonjak 0,4% dan naik 5,8% dari tahun lalu.